Nusantaratv.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Pertemuan ini membahas rencana pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional tahun 2026, dengan Provinsi Jawa Tengah yang siap menjadi tuan rumah.
Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Saiful Mujab.
Menag Nasaruddin mendorong Jawa Tengah untuk melakukan inovasi dalam penyelenggaraan MTQ Nasional 2026.
Salah satu ide yang diusulkan adalah seminar bertema ketuhanan yang melibatkan pakar internasional, mengangkat topik seputar hubungan antara sains dan teologi.
"Kita ingin tampilkan hal baru, misalnya seminar tentang Tuhan, dengan pakar-pakar dari Mesir, Amerika, dan Eropa. Bisa ambil topik sains dan teologi," ujar Menag Nasaruddin, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, dia menekankan, pelaksanaan MTQ bukan hanya ajang keagamaan, tetapi juga perlu memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen. (Foto: Akmal)
"Walaupun biayanya mahal, manfaatnya sangat besar untuk masyarakat. Hotel, transportasi, kuliner semua bergerak. Manfaatnya ke masyarakat langsung," sebutnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyampaikan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah MTQ Nasional tahun 2026.
Secara prinsip, Pemprov Jateng telah menyiapkan anggaran dan akan segera berkoordinasi lebih lanjut setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Agama (KMA).
"Alhamdulillah tadi sudah secara lisan, sudah di ACC bahwa kita menjadi tuan rumah MTQ tahun 2026. Dan kami juga pada prinsipnya sudah persiapkan anggarannya. Akan tetapi kita tunggu KMA-nya, keputusannya resmi, sehingga kami nanti bisa menyampaikan ke badan anggaran kami di DPRD," kata Wagub Taj Yasin.
Dia juga menekankan pentingnya inovasi dalam penyelenggaraan, sebagaimana arahan Menag, mulai dari sistem penjurian hingga pengembangan ilmu agar dampaknya dirasakan luas oleh masyarakat.
"Dan yang dipesankan oleh Pak Menteri sekali, tadi arahannya, bagaimana nanti ada tambahan-tambahan inovasi yang berbeda dengan MTQ-MTQ yang sudah dilakukan. Termasuk penilaiannya, bagaimana sistem penilaian jurinya, lalu ada pengembangan ilmu-ilmunya," tukasnya.