Nusantaratv.com - Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, kembali beroperasi secara komersial setelah hampir beberapa tahun melayani penerbangan terbatas.
Rute perdana Bandung-Yogyakarta yang dioperasikan maskapai Susi Air resmi dibuka pada Rabu, 2 Juli 2025.
Penerbangan ini akan tersedia tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat, menggunakan pesawat baling-baling Grand Caravan. Durasi perjalanan sekitar 90 menit dengan harga tiket mulai dari Rp1.750.000.
Peresmian ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, dan pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti.
Menurut Dedi Mulyadi, pembukaan kembali rute ini merupakan langkah awal dalam membangun kembali ekosistem transportasi udara di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
"Saya ini pelanggan tetap Susi Air. Saat bandara sepi, saya tetap terbang pakai Susi Air ke Pangandaran, Jakarta, Tasikmalaya. Dan ini adalah (milik) pengusaha asli Jawa Barat. Ekosistem ini harus mulai dibangun. Kalau tidak ditanam, ekosistemnya tidak akan tumbuh," ujar Dedi Mulyadi di Bandara Husein Sastranegara, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight, Kamis, 3 Juli 2025.
Dia juga optimistis frekuensi penerbangan bisa bertambah jika permintaan meningkat. "Hari ini baru satu kali sehari, tapi kalau minatnya tinggi, bisa saja jadi tiga kali," tambahnya.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan turut menyambut baik dibukanya kembali rute ini. Dia menilai kolaborasi antara pemerintah daerah, operator bandara, dan pelaku industri penerbangan adalah kunci untuk menghidupkan kembali Bandara Husein Sastranegara.
"Saya, Danlanud (Komandan Lanud), DPRD, Gubernur, Angkasa Pura, serta seluruh jajaran dan para pelaku industri pariwisata itu berkomitmen untuk memajukan lagi. Tapi tentu, peran pengusaha seperti Bu Susi sangat penting dalam membuka peluang ini," ujar Farhan.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti menjelaskan Susi Air melihat potensi besar dari rute-rute yang ditinggalkan maskapai besar.
Dia menargetkan minimal delapan penumpang per penerbangan agar rute ini bisa berjalan secara berkelanjutan.
"Pesawat kami siap terbang kapan saja. Banyak peluang dari rute-rute yang dulu dilayani pesawat besar kini bisa kami isi," ucap Susi.
Dengan dibukanya kembali rute ini, Bandara Husein Sastranegara diharapkan kembali menjadi simpul penting transportasi udara di Jawa Barat.