Nusantaratv.com-Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi mengkritik Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Nurhadi mengungkapkan pihaknya menemukan ada 5.000 dapur fiktif. Belum soal keracunan yang masih kerap dialami para siswa penerima MBG.
"Seperti yang disampaikan oleh Bu Irma bahwa penyerapannya masih rendah sekitar 22%," kata Nurhadi saat RDP Komisi IX DPR RI dengan Kepala BPOM dan Kepala Badan Gizi Nasonal, seperti diberitakan Nusantara TV.
Nurhadi mengaku sering melihat Kepala BGN turun dan hadir dalam kegiatan MBG. Tapi ia menyebut Dadan hanya hadir untuk kegiatan seremonial seperti pembukaan dapur, launching dapur.
Ia menyarankan agar Dadan melakukan sidak seperti yang selama ini dilakukan oleh teman-teman anggota DPR. Agar tahu betul permasalahan di lapangan.
"Seperti yang pernah saya laporkan ke Bapak bahwa di lapangan terjadi ada oknum yang menjual lokasi titik. Ternyata kan benar buktinya BGN melakukan kebijakan rollback yang akhirnya alhamdulillah ditemukan sekitar 5.000 titik fiktif. Artinya ternyata di lapangan seperti itu dan itu belum masalah-masalah lagi yang lain seperti keracunan yang masih sering terjadi," ujarnya.
"Saya minta tolong Pak Dadan tidak hanya sekadar laporan ABS, Asal Bapak Senang. Tapi Bapak juga turun tidak hanya di saat seremonial-seremonial saja, launching dapur saja. Tapi Bapak bisa sidak khusus rahasia ke dapur-dapur yang mau operasional atau pas di saat waktu dini hari. Bapak lihat apa yang dilakukan oleh Kepala SPPI, ahli ahli gizi dan lain sebagainya," imbuhnya.
Nurhadi juga mempertanyakan kenapa kasus keracunan masih terjadi dalam program MBG. Padahal para ahli gizi dan Kepala SPPI-nya sudah mendapatkan pelatihan yang sangat disiplin dan ketat dari di Universitas Pertahanan.
"Nyatanya masih terjadi keracunan-keracunan di beberapa kabupaten," pungkasnya.