Pakar: Pengibaran Bendera One Piece Sah, Simbol Kritik Populer dalam Demokrasi

Nusantaratv.com - 06 Agustus 2025

Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto
Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto menilai pengibaran bendera One Piece boleh saja dilakukan di iklim demokrasi seperti di Indonesia. 

Menurut Gun Gun, simbol One Piece digunakan untuk memudahkan penyampaian kritik dari masyarakat kepada pemerintah. 

"Simbol termasuk yang berbasis pop culture. Wakanda, Konoha. Itu kan semua dari produk budaya populer. Sah-sah saja, selama memang tidak destruktif," kata Gun Gun Heryanto dalam Dialog NTV Prime di Nusantara TV.

"Sebut saja misalnya one piece ini. Selama misalnya memang proses inisiasinya untuk melakukan kritik sekalipun misalnya keras itu bagian dari demokrasi," imbuhnya.

Lebih lanjut Gun Gun mengatakan sebuah pesan harus sesuai dengan audiens-nya. Sehingga bisa memahami dan memiliki feel of experience yang sama. 

"Betul ya? Contoh misalnya kalau misalnya anak-anak Gen Z kemudian diceramahi dengan teori-teori klasik mungkin kurang nyambung. Tapi ketika misalnya dengan simbol one piece kemudian nyambung," ujarnya.

"Sehingga itu yang disebut dengan proses stimulan rangsangan dalam komunikasi yang bisa membangun yang disebut mutual understanding," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close