Mobil Listrik Xiaomi YU7 Raup 200.000 Pre-Order dalam 3 Menit, Tapi Baru 6.024 Unit Dikirim

Nusantaratv.com - 12 Agustus 2025

Proses produksi kendaraan listrik di pabrik Xiaomi. (Foto: Xiaomi via CarNewsChina)
Proses produksi kendaraan listrik di pabrik Xiaomi. (Foto: Xiaomi via CarNewsChina)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Data penjualan SUV segmen menengah hingga besar pada Juli telah dirilis.

Dalam laporan tersebut, SUV terbaru Xiaomi, YU7, mencatatkan penjualan sebesar 6.024 unit selama bulan pertamanya. Sementara itu, sedan Xiaomi SU7 berhasil terjual sebanyak 24.410 unit pada periode yang sama.

Dikutip dari CarNewsChina, Selasa (12/8/2025), Xiaomi YU7 resmi diluncurkan pada 26 Juni. Dalam tiga menit pertama setelah peluncuran, Xiaomi Auto mencatat 200.000 pre-order, dan jumlah tersebut meningkat menjadi 289.000 dalam satu jam. 

Namun, angka ini sangat kontras dengan pengiriman aktual di bulan Juli yang hanya mencapai 6.024 unit.

Fasilitas produksi Tahap 1 Xiaomi Auto memiliki kapasitas tahunan sebesar 150.000 unit dan telah beroperasi selama setahun terakhir. 

Pabrik Tahap 2 telah rampung pada pertengahan Juni 2025, dengan kapasitas yang diperkirakan setara Tahap 1 setelah sepenuhnya aktif.

Perlu dicatat, Xiaomi YU7 hanya memiliki waktu lima hari dalam periode statistik penjualan bulan Juli sejak peluncurannya. 

Meski begitu, produksi sebesar 6.000 unit per bulan masih tergolong rendah bila dibandingkan standar industri. 

Sebagai perbandingan, Leapmotor mampu memproduksi 10.000 unit B01 hanya dalam tujuh hari pasca peluncuran.

Penjualan Ritel SUV Menengah-Besar Juli 2025

Data penjualan ritel SUV menengah-besar Juli 2025. (Sumber: Yiche via CarNewsChina)

Angka pengiriman YU7 di bulan Juli memunculkan kekhawatiran, terlebih dengan target ambisius Xiaomi Auto untuk mengirimkan 350.000 unit sepanjang 2025. 

Setelah mengirimkan 150.000 unit di semester pertama, Xiaomi kini harus mengejar target 200.000 unit dalam enam bulan terakhir, setara dengan rata-rata 33.000 unit per bulan. 

Pada Juli, total pengiriman gabungan Xiaomi SU7 dan YU7 hanya mencapai 30.452 unit. Meski demikian, dengan dimulainya operasional pabrik Tahap 2, Xiaomi diyakini bisa mengejar target tersebut seiring peningkatan kapasitas produksi.

Namun, tantangan besar lainnya adalah kompetisi produksi antara Xiaomi SU7 dan YU7. Saat Xiaomi YU7 dirilis, hanya sekitar 10% dari pemegang pre-order SU7 yang memilih beralih ke YU7. 

Ini menunjukkan kehadiran Xiaomi YU7 belum cukup membantu mengurangi tekanan pengiriman pada SU7, sementara YU7 sendiri kini menghadapi tantangan pengiriman yang serius.

Waktu tunggu pengiriman YU7 kini melebihi 10 bulan, periode yang sangat panjang bagi konsumen. 

Dalam konteks perkembangan pesat kendaraan energi baru dan perubahan kebijakan pajak tahunan, menunggu hampir satu tahun untuk menerima kendaraan terasa tidak ideal. 

Merespons situasi ini, Xiaomi kini meminta sebagian pelanggan untuk melakukan pelunasan penuh di awal, guna memprioritaskan pengiriman bagi mereka yang menunjukkan komitmen pembelian lebih tinggi.

Secara keseluruhan, akumulasi pesanan Xiaomi SU7 dan YU7 menjadi tantangan logistik yang besar bagi Xiaomi. Dimana Xiaomi YU7 sendiri menerima 315.900 pesanan dalam 72 jam pertama pasca peluncuran. 

Sementara itu, total kapasitas produksi tahunan Xiaomi Auto masih terbatas di angka 350.000 unit, termasuk untuk memenuhi permintaan tinggi SU7. 

Xiaomi mungkin mempertimbangkan peluncuran model baru untuk mendorong perpindahan pesanan, tetapi strategi semacam ini berisiko tidak efektif, seperti halnya peluncuran YU7 yang terbukti belum menyelesaikan masalah pengiriman SU7 secara signifikan.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close