Produsen Mobil Jepang Dapat Angin Segar, Donald Trump Beri Keringanan Tarif

Nusantaratv.com - Setelah berbulan-bulan melalui negosiasi, Amerika Serikat (AS) dan Jepang akhirnya mencapai kesepakatan perdagangan yang akan memberikan keringanan tarif bagi produsen mobil Jepang yang menjual kendaraan mereka di pasar AS. 

Meskipun tarif tetap diberlakukan, tarif tersebut akan diturunkan, dengan syarat Jepang meningkatkan pembelian barang dari AS.

Melansir Carscoops, Selasa (9/9/2025), produsen mobil Jepang dalam beberapa bulan terakhir telah dikenakan tarif tinggi, yakni sekitar 27,5 persen.

Dengan kesepakatan baru ini, sebagian besar barang yang diekspor ke AS, termasuk mobil dan suku cadangnya, akan dikenakan tarif yang lebih rendah, yakni 15 persen. 

Kebijakan ini akan mulai berlaku tujuh hari setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah tersebut pada 4 September.

Survei terbaru dari Nikkei Asia mengungkapkan, lebih dari 80 persen produsen suku cadang mobil Jepang telah menaikkan harga untuk mengimbangi tarif ini, sementara produsen lainnya sedang mempertimbangkan langkah serupa. 

Sebelum pemerintahan Trump dimana tarif untuk mobil dan suku cadang lokal hanya sekitar 2,5 persen.

Laporan tersebut juga mencatat, meskipun pada April tidak ada perusahaan yang menaikkan harga karena tarif, dalam waktu enam bulan setelahnya, banyak perusahaan yang kesulitan menyerap biaya lebih tinggi akibat tarif baru ini.

Apa yang Didapatkan AS?

Sebagai imbalan atas pengurangan tarif menjadi 15 persen, Jepang akan meningkatkan pembelian produk-produk AS, seperti beras, jagung, kedelai, pupuk, bioetanol, dan berbagai produk lainnya, dengan nilai mencapai US$8 miliar per tahun.

Jepang juga berkomitmen untuk mempermudah akses kendaraan buatan AS ke pasar mereka. Negara tersebut akan menghapuskan persyaratan pengujian tambahan untuk mobil AS, selama mobil tersebut sudah memenuhi standar keselamatan yang berlaku di AS.

Lebih jauh lagi, pemerintah Jepang sepakat untuk menginvestasikan US$550 miliar di Negara Paman Sam tersebut, yang menurut pihak Trump, akan menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan di AS. 

Pemerintah Trump sendiri akan menentukan bagaimana dana investasi tersebut akan dialokasikan.