Nusantaratv.com - Keputusan Samsung untuk menghapus fitur Bluetooth pada S Pen di Galaxy S25 Ultra mengejutkan para penggemarnya.
Meskipun muncul keluhan dari pengguna setia stylus ini, Samsung mengklaim memiliki data yang mendukung langkah tersebut.
Perusahaan menyebutkan kurang dari 0,5% pengguna benar-benar memanfaatkan fitur Bluetooth pada S Pen, sehingga keberadaannya dinilai tidak lagi esensial.
Dikutip dari Sammobile, Senin (4/8/2025), langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan penggemar, yang khawatir jika ini adalah awal dari berakhirnya era S Pen.
Ketika Samsung tidak memberikan dukungan penuh terhadap S Pen pada Galaxy Z Fold Edisi Khusus akhir tahun lalu, kekhawatiran itu semakin menguat.
Kini, dengan Galaxy Z Fold 7, perusahaan secara resmi menghapus dukungan terhadap stylus tersebut sepenuhnya.
Fokus baru Samsung adalah menghadirkan perangkat yang lebih tipis dan ringan, dan ini menjadi alasan utama di balik penghapusan fitur tersebut.
Kemungkinan besar, stylus tidak akan kembali hadir di lini Fold andalan perusahaan.
Bahkan muncul kekhawatiran jika S Pen dapat dihilangkan sepenuhnya dari model Galaxy S Ultra di masa depan.
Namun, data menunjukkan jika penghapusan S Pen tidak berdampak signifikan terhadap minat pasar.
Meski ada suara-suara yang menentang, peningkatan yang dibawa Galaxy Z Fold 7 membuat banyak pengguna tetap tertarik untuk membelinya, meskipun tanpa S Pen.
Fakta di pasar mendukung keputusan ini. Galaxy Z Fold 7 mencatat rekor pre-order tertinggi dari semua generasi Fold di Amerika Serikat.
Penjualannya meningkat hampir 50% dibandingkan pendahulunya sejak resmi tersedia pada 25 Juli.
Di India, permintaan sangat tinggi hingga menyebabkan stok habis di beberapa toko ritel, dan tren ini tampaknya juga terjadi di wilayah lain.
Bagi sebagian penggemar S Pen, absennya stylus mungkin dianggap sebagai penurunan nilai dari perangkat premium ini.
Namun, pasar secara keseluruhan tampaknya tidak menganggapnya sebagai masalah besar.
Galaxy Z Fold 7 tetap laris karena keunggulan lainnya, menjadi ponsel lipat tertipis di dunia, berteknologi canggih, serta dilengkapi sistem kamera yang lebih mumpuni.
Kesuksesan ini semakin memperkuat posisi Samsung untuk mengevaluasi kembali peran S Pen dalam produk masa depannya.
Tentu, keputusan ini tidak diambil sembarangan, dan selama perangkat tetap menawarkan inovasi dan pengalaman pengguna yang mengesankan, absennya fitur tertentu seperti S Pen tidak akan menjadi penghambat utama bagi konsumen.
Jika Samsung mengambil langkah serupa pada model Galaxy S Ultra berikutnya, dengan menghadirkan peningkatan signifikan di aspek lain, besar kemungkinan respons pasar akan tetap positif, meskipun sebagian pengguna vokal menyuarakan kekecewaan.