Dedi Mulyadi Ungkap Fakta Mengejutkan, Sumber Air Aqua Bukan dari Pegunungan, Tapi Sumur Bor

Nusantaratv.com - 24 Oktober 2025

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Foto: Istimewa)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Foto: Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik air mineral Aqua di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi menemukan fakta yang cukup mengejutkan, yakni sumber air yang digunakan oleh Aqua ternyata berasal dari sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan seperti yang selama ini diyakini oleh masyarakat.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dedi Mulyadi terlihat langsung menuju lokasi pabrik dan meminta untuk bertemu dengan pihak pimpinan perusahaan. 

Namun, perwakilan pabrik mengatakan manajer sedang mengikuti acara di luar. "Kebetulan, kepala pabrik dan manajernya sedang meeting di luar," ujar seorang perwakilan perusahaan dalam unggahan video tersebut pada 21 Oktober 2025.

Dedi Mulyadi kemudian meminta untuk melihat langsung lokasi pengambilan sumber air pabrik. 

Saat menuju area belakang pabrik, dia menyoroti kondisi lingkungan sekitar yang dinilai rawan longsor, dan mengaitkannya dengan aktivitas industri di daerah tersebut.

Namun, kejutan terbesar datang ketika Dedi mengetahui sumber air pabrik Aqua tersebut diambil melalui sumur bor dengan kedalaman 100 hingga 130 meter. 

Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi terkejut dan sempat terdiam sejenak. "Oh, ini airnya dibor? Saya kira air permukaan, air dari mata air. Ternyata bukan dari mata air, tapi dari sumur bor dalam," ucap Dedi Mulyadi.

Pihak pabrik kemudian menjelaskan air diambil dari lapisan tanah yang sangat dalam untuk mendapatkan kualitas air terbaik. 

"Semua air bawah tanah, Pak. Karena kualitas terbaik itu yang paling dalam," kata staf pabrik.

Dedi Mulyadi kemudian menyoroti dampak dari aktivitas pengeboran air dalam skala besar yang dilakukan oleh Aqua di kawasan pegunungan. 

Dia mengaitkan pengeboran ini dengan perubahan pola tata air yang dapat menyebabkan bencana ekologis di wilayah sekitar.

"Dulu daerah seperti Kasomalang, Subang tidak pernah banjir, sekarang sering banjir. Ini menandakan ada persoalan lingkungan serius yang harus segera dibenahi," ungkapnya. 

Dia menyiratkan eksploitasi air tanah berlebihan bisa menjadi salah satu penyebab perubahan tersebut.

Sidak ini akhirnya membuka mata publik mengenai proses produksi di balik air mineral kemasan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Menanggapi sidak tersebut, pihak Aqua memberikan klarifikasi terkait sumber air yang digunakan. 

Mereka menegaskan air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam yang terletak pada lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.

"Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Beberapa titik sumber air bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami," jelas Aqua dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis, 23 Oktober 2025.

Aqua juga memastikan pengambilan air dari akuifer dalam tidak mengganggu sumber air untuk masyarakat. 

Air yang digunakan berasal dari lapisan yang berbeda dengan air permukaan yang biasa dipakai oleh warga.

Sementara proses pengambilan air ini, menurut Aqua, dilakukan dengan izin resmi dari pemerintah dan diawasi secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM serta pemerintah daerah setempat. 

Aqua juga menerapkan kebijakan Ground Water Resources Policy atau Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam.

Menanggapi kekhawatiran publik soal potensi longsor atau pergeseran tanah, Aqua menyatakan bahwa proses pengambilan air dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan ilmiah yang ketat.

"Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara terkendali dan tidak menyebabkan pergeseran tanah maupun longsor," tegas pihak Danone-Aqua.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close