Nusantaratv.com - Menjelang peluncuran iPhone 17, Apple menghadapi tantangan serius, yakni lebih dari 30% pengguna iPhone saat ini mempertimbangkan untuk beralih ke ponsel lipat dari Samsung dan Google.
Melansir Phone Arena, Rabu (3/9/2025), situs perbandingan harga SellCell baru-baru ini melakukan survei terhadap 2.000 pemilik iPhone di Amerika Serikat (AS).
Hasilnya, meskipun 68,3% responden berencana membeli iPhone 17 saat dirilis, meningkat 10,3% dibandingkan dengan minat terhadap iPhone 16 tahun lalu, data lain mengungkap potensi risiko besar bagi Apple.
Sebanyak 20,1% pengguna mengatakan mereka mungkin beralih ke ponsel lipat Galaxy Z Fold atau Flip jika Apple tak segera meluncurkan iPhone versi lipat.
Tambahan 10,2% mempertimbangkan beralih ke model lipat Pixel dari Google. Artinya, sekitar 30,3% pengguna iPhone saat ini bisa meninggalkan ekosistem Apple.
Sementara itu, hanya 3,3% dari responden yang mengatakan akan menunggu hingga Apple merilis ponsel lipatnya sebelum memutuskan.
Antara Loyalitas dan Ketidakpuasan
Meskipun 72,9% responden menyatakan lebih puas dengan iPhone mereka dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, 27,1% merasa Apple mulai kehilangan keunggulan kompetitifnya.
Harga tinggi masih menjadi penghalang utama bagi pengguna untuk melakukan upgrade, 68,9% menyebutkan ini sebagai alasan utama.
Sebaliknya, inovasi desain dan peningkatan fitur masih menjadi daya Tarik. Setidaknya 36% tertarik dengan desain ultra-tipis dan warna baru seperti lavender atau oranye.
Sementara 53% menyebut baterai lebih besar sebagai faktor penting, dan 28% tertarik dengan peningkatan kamera. Dan hanya 7% yang tertarik karena fitur AI baru di iOS
Android Semakin Menggoda
Kendati 49% pengguna iPhone menyatakan tidak tertarik dengan Android, 51% lainnya mulai melirik platform tersebut.
Faktor utama daya tarik Android termasuk fitur AI (13%), harga lebih terjangkau (11%), kualitas kamera (11%), dan teknologi ponsel lipat (9%).
Soal potensi kenaikan harga iPhone karena tarif impor, 34% pengguna tetap akan membeli, 37% akan menahan diri, dan 29% masih menunggu keputusan tergantung seberapa mahal harganya nanti.